Jumat, 04 November 2011

Tips Merawat Organ Tubuh Wanita

Hal ini diungkapkan Dokter Putri Utami
Dewi di Denpasar belum lama ini.
Vagina merupakan bagian tubuh
paling sensitif, yang memerlukan
pengetahuan yang cukup untuk
merawatnya. Permasalah organ
intim muncul diakibatkan salah
perawatan maupun hubungan
seks dengan banyak pasangan.
Berkat kemajuan teknologi dan
produk perawatan yang makin
berkwalitas masalah seputar
vagina mulai bisa diatasi.
Munculnya keputihan, bau tak
sedap, gatal-gatal ini menandakan
pada organ vagina yang tidak
terawat.
Mencuci Vagina
Secara alami vagina memiliki
pelindung yang disebut Ph derajat
keasaman. Pada umumnya Ph
derajat keasaman pada vagina
yang normal adalah 3,5 sampai 4,5
Ph. Ph ini bisa rusak dan
menimbulkan berbagai keluhan
seputar vagina bila cara
merawatnya salah. Misalnya,
vagina yang kelewat sering
dibersihkan dengan sabun atau
ramuan rempah pewangi bisa
merusak Ph-nya.
Untuk perawatan sehari-hari usai
buang air sebaiknya dibersihkan
dengan air yang bersih dan
dikeringkan dengan tisu.
Arah mencuci vagina sebaiknya
dilakukan bukan mengarah ke
anus. Tampak sepele memang,
namun bila salah ini dapat
merusak ph karena tangan yang
dipergunakan membersihkan
vagina itu menyentuh anus hingga
ada kontaminasi yang justru
mampu merusak ph vagina. Usai
dicuci harus dikeringkan kalau
basah dan lembab bisa
merangsang tumbuhnya jamur.
Jamur dapat pula tumbuh dengan
mudah bila rambut vagina terlalu
panjang dan banyak. Rambut
vagina yang terlalu panjang dan
banyak selain menutup bibir atas
vagina tampak kurang sehat dan
cantik, karena bisa sebagai sumber
iritasi. Hindari rambut vagina yang
tumbuh terlalu lebat. Tapi jangan
terlalu pelontos karena akan
menghilangkan daya tarik
sensualnya.
Iritasi pada vagina ditandai
dengan kulit meradang, merah,
terasa gatal, panas, perih dan
bengkak. Biasanya disebabkan
keringat berlebihan terlambat
mandi, gesekan pakaian dalam
yang ketat dan garukan kuku.
Masalah ini juga bisa timbul
karena terobsesi ingin selalu
bersih hingga kebanyakan
menggunakan sarana pembersih
organ intim. Iritasi juga bisa terjadi
bila mencuci organ intim dengan
air panas, mempergunakan sabun
yang berlebihan, atau pun
menggunakan kompres larutan
obat yang terlalu pekat.
Bila penyakit pada organ ini yang
telah diobati tidak kunjung
sembuh ini bisa akibat salah
memperlakukannya. Segeralah
cukur habis rambut kemaluan,
olesi salep tipis dan merata.
Jangan membasuh dengan air
panas atau air di toilet umum. Bila
ada luka bilaslah dengan air
aquades karena lebih steril dan
tidak mencemari luka radang.
Keringkan dengan tisu kering yang
terjamin kebersihannya bila usai
buang air. Jika terasa gatal, jangan
digaruk lebih baik dikompres
dengan air es.
Hindari CD Ketat
Alergi ada dua penyebabnya,
dermatitis kontak alergi dan alergi
obat makan atau fixed exantema.
Dermatitis kontak alergi dialami
orang yang memiliki bakat alergi.
Bisa alergi terhadap logam, zat
pewarna dan pengawet. Seperti
penggunaan pembalut, bahan
pakaian dalam atau dicuci dengan
deterjen terlalu pekat. Masalah ini
mudah diatasi bila diketahui
penyebabnya yaitu dengan
menghindari pencetus alergi. Fixed
exantema (FE) alergi ini akibat
obat. Gejalanya bentol kemerahan
yang muncul setelah minum obat
tertentu. Bisa pula bentuknya
bercak merah kebiruan dan bulat
lonjong (oval). Munculnya pada
daerah tertentu saja.
Infeksi atau keputihan, ditandai
dengan keluarnya cairan putih
encer atau kental berwarna
kekuningan atau kehijauan dari
lubang vagina. Bentuk cairan yang
keluar menentukan keadaan
tersebut bahaya atau bukan. Bila
cairan yang keluar bening saat
adanya rangsangan seksual, atau
saat masa subur berwarna bening
dan terkadang bisa ditarik,
keadaan ini normal dan tidak perlu
diobati. Bila cairan itu putih susu,
pecah seperti susu basi. Ada pula
berwarna kekuningan atau
kehijauan ini menandakan adanya
jamur, bakteri, protozoa,
chlamydia dan virus yang mesti
segera dibasmi.
Agar masalah ini tidak muncul
cegahlah selalu dengan
mengeringkan organ intim usai
buang air bersih dengan tisu yang
bersih pula. Hindari penggunaan
pakaian dalam yang ketat.
Gunakanlah sabun cair pembersih
vagina dengan Ph 4-5 sesekali.

yul
Foto:
Dokter Putri Utami Dewi dikelilingi
rekan-rekan di Jelita House Of
Beauty
Pentingnya Pemeriksaan Pap
Smear
Membersihkan vagina yang
mempergunakan rempah atau
sabun wangi sebaiknya dilakukan
sebulan sekali setelah menstruasi
atau datang bulan. Perawatan ini
perlu, selain membuat aroma
harum, ph vagina menjadi lebih
segar dan sehat. Memberi uap
rempah pada vagina bisa
dilakukan pada wanita baik ia
belum pernah berhubungan seks
maupun bagi wanita yang sudah
melakukan hubungan seks. Dr.
Putri kelahiran 7 Februari 1972 menjelaskan
“wanita meski lebih
peduli dengan kesehatan
vaginanya bila sudah pernah
melakukan hubungan seks, karena
banyak penyakit organ vagina
muncul akibat hubungan seks,

ujar lajang yang rajin tersenyum
ini. Perawatan tidak hanya bagian
luar saja, pada bagian dalam yaitu
seputar mulut rahim pun perlu
dirawat.
Perawatan mulut rahim
ini diawali dengan pemeriksa pap
smear. Perawatan ini dapat
mendeteksi secara dini kanker
leher rahim. Lebih lanjut dr. Putri,
yang bekerja di RSU Graha Asih
dan konsultan Jelita house of
beauty ini menjelaskan tentang
kanker leher rahim. Hasil
penelitian WHO kanker leher rahim
paling banyak ditemukan pada
wanita di Indonesia (diantara
semua jenis kanker ), serta paling
banyak penyebab kematian.
Gejala kanker leher rahim adalah
pendarahan sesudah senggama,
menopause, keluar keputihan atau
cairan encer dari vagina, berwarna
kekuningan dan berbau dan
bercampur darah. Faktor
penyebabnya karena mulai
melakukan hubungan seks pada
usia muda, sering berganti
pasangan, sering infeksi pada
daerah kelamin, melahirkan
banyak anak, kebiasaan merokok.
Pemeriksaan pap smear sebaiknya
dilakukan tiap tahun bagi wanita
yang telah melakukan hubungan
seks. Pemeriksaan pap smear
sebaiknya dilakukan oleh tenaga
medis atau ahlinya. Alat yang
dipergunakan haruslah steril. Kalau
sekarang ada alat yang
dipergunakan sekali pakai yang
disebut vaginal speculum
disposable. Alat ini untuk
membuka liang senggama, ujung
leher rahim diusap dengan spatula
atau cytobrush. Selanjutnya
dioleskan ke objek gelas diviksasi
dengan api sebentar dan
selanjutnya direndam dalam
alcohol 95 % selama 30 menit.
Untuk mengetahui hasilnya harus
dibaca oleh dr. spesialis patologi
anatomi di bawah microskop. Bila
hasilnya positif terdapat sel-sel
tidak normal, maka harus segera
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
dan pengobatan oleh seorang ahli
kandungan. Dokter yang masih
lajang lulus 1999 di fakultas
kedokteran Universitas Udayana
ini dengan senang hati mau
menjelaskan lebih lanjut seputar perawatan wanita. Ia membuka
klinik perawatan bagi wanita dari
berbagai golongan ekonomi,
karena ia melihat perawatan
wanita yang tersebar banyak di
Denpasar sangatlah mahal.
Karenanya ia ingin semua wanita
mau peduli akan kesehatannya
dengan melakukan perawatan
tentu dengan ekonomi yang bisa
dijangkau oleh semua kalangan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites