Jumat, 04 November 2011

Tips bercinta di saat pengantin baru

Seks pada malam pertama setelah resmi menjadi pasangan suami-istri adalah fase pembuka kehidupan rumah tangga yang teramat penting.



Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya jangan sampai Anda kecewa.
Hindari sedapat mungkin hal-hal
yang bisa mengganggu
kemesaraan Anda pada malam
pertama sebagai pengantin baru.
Penulis buku 52 Saturday Nights,
Elizabeth Lloyd, mengatakan
bahwa seks itu penuh hiasan yang
kadang memalukan dan
mengesalkan. Persoalan kecil
semacam itu terasa sering
mengganggu saat kita tengah
asyik menikmati cinta.

Hindari bau mulut
Selera bercinta sering bisa lenyap
tiba-tiba bila tercium aroma tak
sedap yang keluar dari mulut
Anda. Sikat gigilah secara benar,
berkumur-kumurlah dengan obat
kumur yang memiliki aroma
wangi, dan bila belum yakin juga
hisaplah permen.

Mr Dick tiba-tiba loyo
Peristiwa ini sering dialami
pengantin baru. Ketika libido
sedang mendaki puncak, tiba si Mr
Dick seperti kehilangan tenaga.
Cenderung melemas dan tak
berdaya ketika harus memasuki
‘pertahanan lawan’.
Perempuan sering menduga hal ini terjadi karena kurang stimuli pada pasangannya, Mrs V kekecilan, atau sang pria memiliki masalah medis.
Allan Lichtman M.D, seorang
Profesor Ginekolog di USC,
mengatakan persoalan situasional
ini kerap terjadi karena si lelaki
memiliki masalah pada masa lalu,
seperti sering stres, perokok berat,
kerap minum alkohol, atau
meminum obat-obatan.
Bila peristiwa ini terjadi, sang
perempuan diharapkan bisa
menunda permainan dengan kata-kata mesra, sambil meremas
sejumlah bagian sensitif tubuh
pasangannya untuk menunjukkan
bahwa selera bercintanya tidak
tergoyahkan oleh ereksi yang
terputus di tengah jalan.
Jadi pembimbing yang baik
Seringkali sang pria tidak
mengetahui pasti daerah sensitif
perempuan. Ketika sang pria
sedang berusaha menjamah,
beritahulah dia daerah mana saja
yang Anda inginkan. Katakan
dengan mesra seperti, “Tolong
lebih ke atas sedikit, dong.”
Umpan balik verbal ini juga
diperlukan apabila sang pria tak
sengaja bertindak ‘kasar’. Beritahu
ia dengan bisikan mesra bila
sebuah stimulasi menyebabkan
rasa sakit pada daerah sensitif
Anda.
Atau sang perempuan bisa
memberikan ‘perlawanan’ yang
memadai, sehingga si pria tidak
terlalu egois ketika menjejahi
tubuh Anda. Sentuhlah pria pada
sejumlah area yang membuatnya
‘terbang ke atas awan’.
Cara ini bisa meredam agresivitas
sang pria, seraya memberikan
isyarat tersirat bahwa sang
perempuan juga berhak
menjamah.

Nyeri tapi ingin lagi
Kebanyakan perempuan
merasakan nyeri pada organ
seksnya ketika ML dengan
pasangannya. Sang pria harus
cepat tanggap dengan kejadian ini.
Mungkin hal itu terjadi karena
kurang lubrikasi pada area
sensitifnya, sementara sang pria
tak sabar ingin penetrasi.
Bila hal ini terjadi, maka sang pria
sebaiknya memperpanjang
foreplay sambil melihat
kemungkinan yang tepat untuk
kembali penetrasi.

Terlalu terburu-buru
Biasanya pria kerap menggebu-
gebu saat ML pertama kali dengan
pasangannya. Bila pria sudah
mencapai orgasme, ia akan
berhenti lemas, sementara sang
perempuan belum berkeringat
sedikitpun.
Ejakulasi prematur kerap terjadi
pada orang yang baru pertama
kali ML. Jangan membuat si pria
merasa bersalah. Tetapi mintalah
ia tetap menyentuh Anda dengan
tangan atau mulutnya sehingga
Anda pun mencapai klimaks.
Dengan demikian ia menjadi
terhibur karena merasa telah
melaksanakan ‘tugas’ dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites