Jumat, 04 November 2011

Cara Menghilangkan Kebiasaan Onani

Terlepas dari sikap kita masing-
masing terhadap onani dan alasan
yang mendasarinya, tentunya kita
setuju bahwa “segala sesuatu
yang berlebihan itu tidak baik”.
Nah, Jika di antara kita ada yang
rajin beronani ria dan ingin
mengendalikannya (dengan alasan apapun), berikut ini ada sejumlah hal yang bisa dilirik sebagai langkah-langkah untuk
mengurangi (kalau bisa, menghilangkan) kebiasaan onani.
Tertarik? Coba kita lihat : Niat,
tujuan, target dan strategi serta
waktu evaluasi kemajuan mesti
ditetapkan sejak awal. Juga,
siapkan hadiah dan hukuman
sebagai imbalan. Contohnya,
sewalah film kesukaan. Jika
berhasil memenuhi target,
tontonlah; Jika gagal, kembalikan
saja; Punya diary? Nggak ada
salahnya untuk melihat catatan
kegiatan “O” itu, misalnya berapa
kali sehari / seminggu, pada jam
berapa saja dilakukan, kejadian
apa yang mengiringinya, dimana
dan pada suasana apa saja onani
dilakukan. Ngapain pakai lihat
catatan segala? Untuk bikin
kalender pencapaian target,
tentunya; Susunlah sebuah daftar
berjudul “Aktivitas yang Kusukai”.
Kemudian tuliskan “Onani” (dan
aktivitas lain yang berkaitan
dengan seks) pada nomor satu,
kemudian aktivitas nomor dua,
tiga, dan seterusnya. Syaratnya,
haruslah aktivitas yang bisa kita
lakukan, menyenangkan, dan
positif; Biasanya onani dilakukan
di pagi hari dan menjelang tidur
pada malam hari. Nah, silakan
beronani kecuali di waktu-waktu
tersebut; Jika langkah 4) berhasil,
coba langkah selanjutnya:
Biasanya onani dilakukan pada
saat kita menghadapi suatu
masalah, dan kita butuh
“rekreasi” sejenak untuk melupakannya. Nah, pilihlah sebuah aktivitas dari daftar untuk dilakukan pada saat kita ingin beronani saat menghadapi masalah; Onani juga sering dilakukan pada saat tidak
ada orang di sekitar kita untuk
diajak komunikasi. Nah, usahakan
untuk selalu berada di tengah-
tengah orang lain; Onani juga
biasanya dilakukan setelah
melihat sesuatu yang syuuur. Nah,
kurangi konsumsi menu “sjurasic”
itu kalau memang pingin
mengurangi onani. Cara lain,
pakailah karet gelang di tangan.
Jika lewat sebuah “pemandangan
yang indah”, kita bisa menjepret
lengan kita untuk mengalihkan
perhatian; Onani juga menjadi
pilihan pada waktu tidak bisa tidur atau terjaga di tengah waktu tidur.
Nah, kita bisa pilih: Berusaha
kembali tidur atau tetap bangun.
Jika pingin tidur lagi, pilih aktivitas yang menimbulkan kantuk. Jika ingin tetap terjaga, lakukan aktivitas yang disukai dan
menuntut konsentrasi (misalnya,
main game) atau lebih baik mandi
keramas. Bagi yang muslim bisa
dilanjutkan dengan shalat tahajud;
Olahraga bisa meningkatkan
vitalitas, sehingga dorongan
seksual juga meningkat. Tapi,
olahraga juga menghabiskan
tenaga yang sedianya digunakan
untuk onani. Jadi, tetaplah
berolahraga dan hindarilah hal-hal yang mendorong untuk onani;
Onani sering jadi kelanjutan dari
ngelamun jorok. Nah, selain teknik
karet gelang di atas, selalu
sibukkan dirimu dengan tugas-
tugas yang harus dikerjakan.
Misalnya, jika PR untuk hari ini
sudah dikerjakan, lanjutkan
dengan PR untuk besok, atau
koreksi lagi untuk meningkatkan
kualitas PR-mu; Cobalah untuk
menantang dorongan onani. Jika
biasanya kita “menyerah” setelah 1 minggu, lain kali coba untuk
durasi dua minggu. Ada beberapa
“senjata” yang bisa kita gunakan
untuk melawan dorongan onani,
misalnya meditasi, doa, wacana
diri, dll; Setelah periode waktu
tertentu (misalnya satu bulan),
evaluasi keberhasilan program.
Temukan dan perbaiki kegagalan
program.
Nah, selamat mencoba dan
semoga berhasil.

1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites